Announcement:

Tempat kumpulan review-review film terbaru

Latest Updates

View More Articles

Sabtu, 05 April 2014

Review Hercules: The Legend Begins


Film Hercules: The Legend Begins mengangkat kisah pahlawan mitologi Yunani setengah manusia dan setengah dewa bernama Hercules (duh!). Film ini mengangkat kisah sang pahlawan yang diasuh seorang raja manusia. Dikarenakan janji terhadap saudaranya, Hercules pun melawan ayah tirinya sendiri.

Hercules versi ini dibuat lebih kuat penokohannya sebagai manusia karena sang tokoh mitos ini rela menjadi budak sampai turun ke arena Coliseum dan membuat penonton terkejut akan kehadirannya sebagai Gladiator.

Secara overall film ini cukup mengecewakan. Mungkin sedikit lari dari kisah utama masih bisa diterima. Tetapi film ini sudah lari terlalu jauh. Konsep Gladiator sendiri tidak pernah ada di kisah Hercules, mengingat Gladiator adanya di Roma kuno bukan di Yunani kuno. Alur ceritanya juga biasa-biasa saja dan cenderung membosankan memberikan pukulan telak pada film yang satu ini.

Film Hercules: The Legend Begins memang mengecewakan penontonnya, tetapi jangan khawatir karena tahun 2014 masih ada satu lagi film kisah Hercules yang dibintangi Dwane Johnson alias The Rock, berjudul Hercules: The Thracian Wars. Semoga saja film ini bisa mengobati kekecawaan penonton di film ini.
Bagi para penggemar film laga bergaya mitologi, dalam waktu dekat bakal ada sebuah judul baru yang kemungkinan bisa menjadi hiburan di akhir pekan. Bertajuk Hercules: The Legend Begins, kini trailer panjangnya yang baru sudah bisa disaksikan di beberapa situs.

Trailer filmnya menampilkan aksi pertarungan ala Gladiator campur Troy dengan gaya 300. Banyak sekali hal-hal yang terkait dengan peperangan dan juga bumbu mistis ala mitologi Yunani.

Nama Kellan Lutz menjadi salah satu aktor yang terlibat sebagai tokoh utamanya. Kellan sudah tidak asing lagi di mata para penggemar film-film Twilight sebagai Emmett Cullen.

Selain laga, unsur-unsur fantasi juga menyelimuti Hercules: The Legend Begins. Beberapa dialog menyatakan bahwa Hercules benar-benar manusia setengah dewa. Ditambah lagi lokasi filmnya juga dibuat sangat spektakuler.

Bahkan, terdapat sebuah adegan dalam trailer dimana pedang Hercules mendapat kekuatan petir dari ayahnya, Zeus yang diberikan kepadanya. Ujung pedang yang dipegangnya pun terlihat bercahaya seolah dialiri oleh listrik.

Saat melihat wajah Kellan ketika berakting melakukan hal itu, fans Twilight pasti langsung teringat dengan sosoknya sebagai vampir Emmett Cullen di Twilight.

Di dalam film ini, mengisahkan masa lalu Hercules yang memiliki sebuah janji kepada saudaranya hingga membuat sang pahlawan membangkang terhadap keluarganya. ia pun terpaksa harus menghadapi ayahnya.

Hercules versi ini dibuat lebih kuat penokohannya sebagai manusia dimana sang tokoh mitos ini rela menjadi budak hingga akhirnya turun di arena Coliseum dan membuat penonton terkejut akan kehadirannya sebagai Gladiator.

Konsep Gladiator di dalam filmnya tentu saja bertentangan dengan mitologi Yunani yang ada. Hal tersebut dikarenakan tokoh Hercules tidak pernah terlibat sebagai petarung Gladiator. Ditambah lagi, Gladiator sendiri merupakan salah satu konsep yang ada di dalam sejarah Roma.

Film Hercules: The Legend Begins sendiri merupakan salah satu dari dua film bertema Hercules yang akan rilis tahun depan. Judul lainnya yang muncul adalah Hercules: The Thracian Wars yang dimainkan oleh Dwayne Johnson.

Meski membawa nama Hercules, akan tetapi kedua filmnya tidak memiliki kaitan sama sekali. Hercules: The Thracian Wars sendiri masih sedang dalam proses pembuatan dan belum ada cuplikan sedikit pun mengenai filmnya. - See more at: http://showbiz.liputan6.com/read/719712/hercules-the-legend-begins-mengacak-acak-mitologi-yunani#sthash.1Wxi4ygu.dpuf

Review Robocop 2014


Bagi penggemar film fiksi ilmiah tentang robot, maka nama RoboCop pasti sudah tidak asing. Film fiksi ilmiah tentang polisi berbadan robot ini telah memiliki fans tersendiri semenjak penayangan perdana pada tahun 1987 silam, sehingga tidak heran jika film ini mendapat perhatian ketika pertama kali diumumkan. Apakah film ini berhasil memuaskan para fans?

Beberapa aspek utama dari film RoboCop versi awal tetap dipertahankan. RoboCop 2014 mengisahkan perkembangan teknologi robot sudah sangat maju, terutama untuk area militer dan polisi di tahun 2028. Hampir seluruh dunia telah menggunakan robot dari OmniCorp kecuali Amerika Serikat yang masih memiliki UU penolakan robot di dalam negeri. CEO OmniCorp pun berusaha mencari jalan keluarnya.

Alex Murphy adalah seorang polisi dari Detroit yang berdedikasi dan tengah menyelidiki kasus, namun karena aksinya tersebut, ia akhirnya terluka parah akibat ledakan mobilnya sendiri. Di masa kritis tersebut, istri Alex, mendapatkan tawaran dari OmniCorp untuk menyelamatkan suaminya dengan menggantikan hampir seluruh anggota tubuh yang tersisa dengan mesin robot. 

Film ini secara overall cukup seru, tetapi bagi yang mengharapkan banyak aksi laga, maka mohon diturunkan sedikit ekspetasinya, karena film ini lebih fokus ke dialog untuk membangun alur cerita.

Review 300: Rise of an Empire


Sekuel dari film 300 muncul juga. Film kali ini melanjutkan perjuangan bangsa Yunani atas penyerangan Persia, setelah kematian Leonidas, sang raja Sparta.

Sama seperti film sebelumnya 300: Rise of Empire ini juga akan menggunakan teknik artistik yang sama, sehingga penonton akan disuguhkan nuansa yang berbeda dibanding film-film sebelumnya. Film ini mengambil dua alur berbeda, 10 tahun sebelum pertempuran 300, dan lanjutan pertempuran 300. Di sini kita akan mengetahui apa motif Xerxes, sang raja Persia menyerang Yunani, dan kita juga akan melihat bagaimana nasib bangsa Yunani, apakah mereka menang? Ataukah akan dikuasai oleh Persia?

Jika ingin dibandingkan, film versi pertama jauh lebih berkesan karena alur ceritanya kuat dan penonton pun bisa terbawa suasana. Semangat 300 prajurit Sparta dalam menahan puluh ribuan tentara Persia merupakan kisah yang betul-betul heroik. Tapi tentu saja bagi pecinta 300, film ini tetap harus dinonton.

Satu hal yang mengecewakan adalah film di bioskop Indonesia sudah dipotong sana-sini, gara-gara banyak adegan sadisnya. (Lembaga sensor ternyata lebih sadis). Oleh karena itu, siap-siap menahan kecewa.

Review The LEGO Movie


Bagi yang masa kecil pernah diisi dengan main bongkar pasang LEGO maka film ini seharusnya tidak boleh dilewatkan. Tokoh utama di film ini Emmet Brickowski merupakan seorang (atau sebuah?) LEGO yang bentuknya biasa-biasa saja. Tidak ada yang spesial pada dirinya sampai suatu hari dia bertemu seorang gadis di tempat kerjanya. Pada saat dia berusaha mengejar sang gadis, Emmet terjatuh ke lubang yang membawa dia ke petuangalan yang mendebarkan.

Film animasi pada Lego bagi saya terlihat realistis dan mendetail, seperti seolah-olah film ini dibuat dengan teknik stop-motion. (Atau jangan-jangan memang menggunakan teknik ini?) Dari segi visualisasi dan animasi, film LEGO the Movie ini juga tidak main-main. Misalnya latar belakang, ledakan dan efeknya yang dibuat seperti dalam permainan LEGO.

Walaupun film ini hanya berdurasi 100 menit, film ini pastinya akan cukup menghibur dan cocok untuk menonton bagi siapa saja, baik anak-anak maupun dewasa. Jika penasaran bisa mencoba mendownload film Lego dan memastikannya sendiri.

Review Captain America: The Winter Soldier


Semenjak kemunculan terakhir di  The Avengers, akhirnya Captain America kembali menjumpai fansnya dengan sekuel ke dua berjudul Captai America: The Winter Soldier. Sekuel ini, melanjutkan kisah Steve Roger dua tahun setelah peristiwa penyerangan Chitauri oleh alien di film The Avengers.

Captain America akan mendapat musuh yang dijuluki Winter Soldier. Seorang tentara yang dikenal oleh Steve Roger. Selain itu Captain akan dibantu oleh Black Widow dan Falcon, pahlawan super dengan kemampuan sayap besinya.

Secara keseluruhan, Captain America: The Winter Soldier dipastikan akan mampu memuaskan para fans Marvel. Bahkan, kalau mau dibandingkan dengan Iron Man 3 dan Thor: The Dark World, film The Winter Soldier ini bisa dibilang lebih unggul dalam aksi laganya.

Dibandingkan seri pendahulunya yang diambil di masa latar belakang sang kapten, film kali ini lebih berbobot, tidak ada adegan yang membosankan. Jadi bagi para fans Captain America, dipastikan film ini tidak akan mengecewakan!

Jumat, 04 April 2014

Review Paranormal Activity 4: The Marked Ones


Film horor bertema footage Paranormal Activity kembali lagi dengan seri keempat. Film ini merupakan lanjutan dari film Paranormal Activity 2, setelah Katie dan Hunter menghilang. Mungkinkah film ke empat ini akan menjelaskan ke mana mereka pergi?

Cerita kali ini fokus pada Alex dan Ben yang harus menjaga seorang anak bernama Robbie. Hanya saja, entah kenapa setiap kali ada Robbie, selalu ada gejala-gejala aneh. Ada apa gerangan? Robbie kerap tertangkap kamera sedang berbicara dengan sosok yang tidak tampak. Nah kali ini Alex dan Ben mendapat bantuan Kinect yang memungkinkan mereka melihat sosok misterius tersebut walau samar, yang sesuai dengan rumus film horor, semakin tidak jelas sosok hantunya, maka semakin seramlah filmnya.

Mungkin secara alur cerita tidak akan ada yang baru. Tokoh utama membawa kamera kemudian melihat penampakan-penampakan menyeramkan. Mungkin memang film footage sulit untuk diimprovisasi alur ceritanya karena sulit mempertahankan nilai otentikasinya? Jadi improvisasi yang dilakukan di film ke empat ini adalah media yang digunakan untuk direkam kali ini lebih banyak (mengingat teknologi dari tahun ke tahun terus bertambah bukan?). Bagi yang hobi menonton film horor ala footage, tentunya ini film yang cocok.

Review The Raid 2: Berandal


Melanjutkan film The Raid pertama, perjuangan Rama (Iko Uwais) untuk melawan organisasi penjahat maish belum usai. Setelah berhasil lolos dari apartemen kumuh, Rama masih dihadapkan pada permainan kotor dan skandal korupsi yang jauh lebih besar. Demi menjalankan misi Rama harus masuk ke penjara.

Film The Raid 2: Berandal yang menelan sampai 54 miliar ini memiliki lebih banyak aksi laga. Karakter yang ditampilkan Evan Gareth juga lebih banyak dibandingkan sekuel The Raid pertama. Film garapan rumah produksi Merantau Films mulai ditayangkan serentak di Amerika dan Indonesia pada 28 Maret 2013 hari ini. Tak cuma itu, Australia, New Zealand dan Rusia juga akan menjadi negara yang menikmati film yang sudah lebih dulu diperlihatkan di Sundance Film Festival 2014.

Yang pasti bagi pencinta The Raid, jangan pernah lewatkan The Raid 2. Keterlaluan jika kamu sampai tidak menontonnya. Bagi yang sudah menonton trailer the Raid 2 pasti sudah pasti sudah keren (bagaimana tidak keren, halte busway aja hancur). Namun Evan Gareth menjamin, trailer yang ditampilkan ini bukan apa-apanya dibandingkan isi film sendiri.

Copyright @ 2014 Resensi Movie | Kumpulan Review Film. Designed by Templateism